Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Rabu, 23 Agustus 2017

Pengalaman Hidup di Kota Bandung, Jakarta dan Bali (Cerita Non-Fiksi 2017)

Antara Bandung, Jakarta dan Bali

Kali ini saya akan menulis beberapa pengalaman selama tinggal di kota Bandung, Jakarta dan Bali.

Kehidupan di kota sebenarnya sangat menyenangkan, semua serba ada, mulai dari makanan, fashion, tempat wisata, tempat hiburan malam, dan masih banyak lagi, juga tidak ketinggalan masalah suasana kota itu sendiri.

Pertama saya akan bercerita tentang pengalaman saya di kota Bandung, karena saya paling lama tinggal di kota ini.


*Bandung.

Disaat mendengar nama Bandung yang langsung terlintas di pikiran saya adalah Gedung Sate, Alun-alun, fashion yang up-to-date, makanan yang yummy, orang-orangnya yang ramah dan terakhir adalah Sunda.

Saya lahir di kota Sumedang, tumbuh dewasa di kota Cianjur, dan untuk pertama kalinya saya merasakan yang namanya benar-benar hidup itu saat saya mulai menginjakkan kaki di kota Bandung.
Sumedang, bagi saya hanya kota kelahiran. Cianjur,  bagi saya adalah rumah dan sejarah. Tapi Bandung,  bagi saya adalah lebih dari segalanya, karena saya mulai bisa mandiri di kota ini, pertama kerja, mengenal dunia luar, menemukan jati diri, menjalin hubungan sosial, dan segala kehidupan saya kota Bandung lah yang menjadi saksinya.

Suasana kotanya yang masih terbilang tidak terlalu berpolusi, meskipun terkadang macet tapi kendaraan masih tetap bisa maju, orang-orangnya yang ramah, mungkin karena masih tanah Sunda juga kali ya.

Terakhir saya tinggal di sebuah kost daerah Jalan BKR/ Lingkar Selatan. Sebenarnya saya di Bandung banyak sekali saudara, tapi (masa iya bahas keluarga lagi) ya sudah di skip aja ya.

Yang saya suka dari kota Bandung.
Orang-orangnya. Mereka itu sangat welcome, open minded dan ramah. Tau kan perbedaan antara welcome sama open minded ? Skip! Mau debat silahkan ke email saya!
Yang saya rasakan selama tinggal di Bandung, mereka itu baik, lebih ke bersaudara. Sekali ketemu, euh bukan lagi deh kalau ngobrol ngaler-ngidul (Sunda mode-on).
Intinya orang-orangnya begitulah. Susah jelasinnya 😄

Makanan ?
Lidah Sunda dan makan makanan Sunda. Kenapa enggak. Menurut saya, dari sekian banyak kota yang pernah saya kunjungi, hanya kota Bandung yang makanannya terbilang lebih enak dan nikmat dan murah. Murah itu harus digarisbawahi ya. Hihihi 😄
Semua jenis makanan ada disini, bahkan selalu menjadi trend di kota-kota lainnya juga. Selain makanan khas Sunda sendiri, makanan khas dari luar kota pun tidak sedikit. Yang jelas, saat kamu ke Bandung pasti yang dicari adalah makanannya. Iya kan ?

Fashion.
Euh bukan lagi deh. Kalau sudah berbicara mengenai fashion, kota Bandung juaranya. Ratusan distro ternama ada disini. Dari harga yang low sampai yang high pun bertumpuk. Model-model terbaru apalagi, bukan main deh kalau masalah fashion. Tidak sedikit juga para pengusaha yang bergerak di bidang fashion lebih memilih kota Bandung sebagai pusat ordernya.
Juara deh pokoknya.

Wisata.
Tinggal berkendara beberapa menit saja sudah pasti bertemu dengan yang namanya tempat wisata di kota Bandung.
Kalau saya sukanya ke daerah Ciwidey. Meskipun kadang macet juga.

Hiburan di tengah kota ?
Ada kok. Banyak banget malah.
Kalau yang siang pada umumnya sih di mall-mall ada, kebon binatang mungkin yang lebih kekeluargaan. Hehehe

Kalau tempat hiburan malamnya ya tidak kalah dari kota-kota lain juga. Ada bar, diskotik, karaoke dll.

Kalau saya sendiri lebih suka ke tempat hiburan malamnya. Sepertinya hampir semua tempat sudah pernah saya kunjungi. Bahkan salah satunya ada yang sudah menjadi favorit. Itu lho yang di Pasirkaliki sama di Jalan Braga.. hehehe


Banyak deh pokoknya kalau yang menyenangkannya. Kalau kamu suatu saat bertemu dengan saya dan mau ngobrol masalah keadaan kota Bandung, saya pasti akan nyerocos panjang lebar kali tinggi deh 😁. Atau mungkin bisa langsung chat saya di wa tuh ada di paling bawah. (Maaf promo dikit hahahaha)


Tidak sukanya tinggal di kota Bandung.


Saya tidak suka karena orang-orangnya tidak semuanya ramah dan menerima orang "seperti saya". Saya tidak bisa jelaskan disini intinya.
Terus lapangan pekerjaan sedikit, bahkan menurut saya sih terbatas. Apalagi bagi yang tidak terlalu berani mengambil resiko. 

Dan mungkin menurut saya ya, gaji karyawan yang hanya pas-pasan. Menurut saya lho ya. Tapi mungkin juga tergantung jenis pekerjaannya.

Masalah macet ? Mungkin iya. Tapi itu hanya kadang-kadang saja sih. Tidak setiap saat.
Apalagi ya ? Hmm (gw takut di somasi sama orang Bandung euy) hahahaha

Dan mungkin yang terkahir ya. Karena saya sendiri suka pantai, kota Bandung sangat membosankan karena tidak memiliki pantai. Hahahahahahahahaha ya iyalah ke laut aja jauhnya euh bukan lagi. Udah itu aja. Cukup.


*Jakarta.

I love this city. I love Jakarta. I love everything about Jakarta.

Itu yang biasa saya tulis di caption story instagram.

Jakarta itu bagi saya adalah surga. Cieee kiiiiwww 😄😄
Karena saya menemukan segalanya di kota ini, yang belum pernah saya temukan di kota Bandung dan kota lainnya. Semuanya lengkap di Jakarta. Lebih lengkap dari kota lainnya. Apa yang kamu cari, pasti ada di Jakarta. Makanan, fashion, barang-barang asli dan kw, orang-orang asli dan kw. Eh salah. Hehehe maaf. Semua orang berbondong-bondong datang ke kota Jakarta.
Bukan main ya, ribuan orang yang datang setiap tahunnya. Entah itu untuk bekerja, mencari kerja, manjadi gelandangan, mencari kesempatan untuk meraih kesuksesan, mencari kesempatan untuk meraih kebahagiaan, mencari pengganti yang hilang "mungkin", siapa tau aja kan pengen nyari jodoh di Jakarta, karena semua suku di Indonesia ada disini. Maksudnya lebih banyak jumlahnya dibandingkan kota-kota lainnya. Secara, Jakarta kan ibu kota.
Bisnis pasti ada, kepemerintahan udah jelas ada, pemukiman warga yang padat bukan pembahasan lagi, apa sih yang tidak ada di Jakarta ?
Apa coba ?

Di Bandung tidak ada pantai kan ? Di Jakarta ada lho.
Hiburan malam tidak pernah mati, restoran 24 jam bertebaran, pusat pendidikan apalagi, kampus berjejeran, mulai dari yang kelas biasa sampai yang kelas high ada disini, meskipun tidak selengkap di Kota Jogjakarta sih.
Semuanya ada di Jakarta.
Mungkin yang tidak ada itu gunung.
Yups, sangat sulit untuk mencapai titik adem disini, selain menekan tombol AC.
Apa ? Ke Puncak ? Iye tau! Tapi butuh waktu berapa lama untuk sampai kesana ? Mending kalau jalannya lebar, lah ini sempit gitu ya jelas macet. (Maaf saya bahas kota yang ada nama tempat Pundak-nya) BOGOR !!

Saya suka Jakarta, karena orang-orangnya yang cuek.
Entah kenapa bagi saya warga Jakarta itu cuek, bodo amat dan masing-masing. Tapi saya nyaman dengan suasana yang seperti itu. Karena mungkin saya sendiri orangnya tidak suka di ganggu, tapi bukan berarti saya tidak kenal dengan orang-orang Jakarta ya.
Tidak semua cuek dan masing-masing kok, itu hanya sebagian aja. Karena tergantung kitanya juga sih. Sering ketemu pasti sering bertegur sapa dong, kecuali gak bisa ngomong. Iya kali pakai bahasa isyarat juga bisa kan. Intinya saya suka orang lokal Jakarta. Love u guyz 😄

Masalah fashion tidak usah ditanya, masalah makanan apalagi, soalnya lengkap banget, dari setiap daerah ada disini. Lebih lengkap dari kota Bandung.
Tempat hiburan lengkap dan semuanya ada. Termasuk pantai yang saya selalu cari.

Masalah lapangan pekerjaan ?
Di kota Jakarta itu surganya bagi para pencari kerja. Semua jenis pekerjaan ada, mulai dari gaji yang kecil, standar, tinggi, lebih tinggi, makin tinggi, luar biasa tinggi ada di Jakarta. Tergantung skill si pencari kerja aja sih. Menurut saya sih😄

Tapi tidak sedikit juga sih yang nganggur. Banyak malah. Hmmm (takut di somasi juga ah)

Dan yang tidak menyenangkan dari kota Jakarta, bagi saya sih ya.
Pertama itu macet. Euh bukan lagi deh. Semua orang pasti sudah tau lah ya. Yang namanya macet sampai tidak bisa bergerak tuh di Jakarta ada, dan pasti selalu ada. Meskipun hanya di titik-titik tertentu saja dan di jam-jam tertentu juga.
Dan sekarang sih lagi pembangunan jalan dan MRT atau apalah namanya itu. Jalan layang udah berbelit-belit juga, pusing banget kalau yang baru pertama kali ke Jakarta mah.
Tips buat kamu yang mau ke Jakarta dan tidak paham jalanan yang di Jakarta, bisa langsung chat ke nomer wa saya yang ada di bawah ya, paling bawah banget tuh. (Iya kali gw selalu stay di Jakarta) ya kali aja gitu kan butuh pemandu. Yihaaaa 😄😄

Kalau saya sih ya, Alhamdulillah tidak pernah terjebak macet yang gimana-gimana, kalau hanya lampu merah sih itu biasa ya.
Karena saya sudah pasti tidak menggunakan angkutan umum seperti bus dan sejenisnya, termasuk bus Transjakarta. Saya selalu menggunakan jasa ojek online. Lebih cepat sampai ke tujuan, kalau macet bisa skip skip skip dan ngacir lagi. Kalau bus ya mau gimana lagi, macet ya mandet udah.

Terus yang tidak saya suka dari kota Jakarta itu, masalah polusi.
Sudah jelas, macet ya karena kendaraan melonjak, banyak, padet banget tuh jalan udah kaya (...) saking banyaknya kendaraan.
Polusi di Jakarta sudah tidak bagus. Sudah jelas lah ya, panasnya apalagi. Setiap harinya tuh notif cuaca di HP saya tidak kurang dari 33°©
Panas Bu. Ya Allah bukan lagi. Baru juga mandi barusan, lah kirain masih basah bekas mandi, eh ternyata keringetan gitu. Hihi.

Udah kali ya segitu dulu.


*Bali.

Dari semua kota yang pernah saya kunjungi, hanya Bali yang menurut saya biasa saja. Masa sih ? 

(Baca sampai selesai)

Jujur!
Bali itu pulau yang indah, yang terkenal sampai ke mancanegara.
Saya suka pantai, dan Bali mempunyai banyak pantai yang indah.
Gunung ? Di Bali ada. Semua tempat rekreasi ada disini. Lengkap.
Apalagi tempat hiburan malamnya. (Saya selalu jadi point utama kalau membahas hiburan malam hehe). Di Bali tuh lengkap banget.
Legian tidak pernah sepi. Emang iya. Salah satu kawasan yang selalu ramai. Baik pagi, siang, sore, malam, subuh, saat hujan, saat panas, saat badai, saat petir, saat apalagi ya ? Ok skip!

Makanannya terbilang cukup lengkap dan sangat modern dibandingkan kota-kota lainnya. Mungkin karena disini lebih banyak turis asing ya, jadi cafe-cafe disini tuh western nya lengket banget. Dari berbagai negara ada kayanya. Belum pernah cek juga sih hehe. Tapi saya pastikan ada. Soalnya selama saya tinggal di Bali selama 3 bulan dan hampir setiap hari melewati jalan Legian, saya sudah hapal setelah melewati ini akan melewati tempat ini. Salah satunya yang selalu ramai adalah Meksiko restoran. Ada lho.

Ok skip!

Tapi menurut saya, penduduk Bali itu orang-orangnya hanya ramah kepada turis luar saja.
Maaf lho ya, ini pengalaman saya selama tinggal disana. Dan kepada kita sebagai warga lokal Indonesia pun mereka menganggapnya kita tuh turis yang lagi liburan di Bali. Iya kali dia gak tau gw juga kerja disana. Hahaha
Yang tau saya bukan turis tuh hanya yang punya kost sama orang-orang di tempat kerja saja. Keluar dari tempat kost dan tempat kerja, kita tuh udah kaya turis aja.
Ini pengalaman saya.
Saya tau, tidak semua warga Bali seperti itu. Yang saya ceritakan hanya sebagian dan memang yang saya alami saja.

Pada umumnya, orang-orang lokal Bali tuh modern banget, tidak peduli jika ada yang minum sampai jingkrak di jalan, karena itu hal biasa bagi mereka. Emangnya di Bandung, baru ada yang nyanyi di jalan aja udah euh gosipnya gila deh.

Orang Bali juga bahasa Inggrisnya lancar lho. Saya saja masih dibawah si Ibu penjual selendang. Apalagi bahasa Inggris saya dengan logat Sunda. Hahahaha

Skip!

Bali. Surganya bagi orang yang suka pesta, yang suka wisata, yang suka pemandangan indah, pokoknya pollllll lengkap.

Saya suka Bali. Tentu saja karena pantainya.
Saya terlalu jatuh cinta dengan pantai.


*Rangkuman dari pokok pengalaman saya di kota Bandung, Jakarta dan Bali.*


Semua kota itu mempunyai standar biaya hidup yang berbeda.

- Bandung.

Dan saya pilih Bandung sebagai kota dengan biaya hidup paling rendah. Semuanya saya bisa kontrol. Pakaian, makanan dan lainnya, termasuk tempat tinggal.
Perhari 50rb
Kost perbulan 850rb udah ada WiFi juga lho, saya memilih kost dikawasan kampus (kamar mandi dalam, full furniture tanpa kipas atau AC, karena saya belum pernah kegerahan selama kost di Bandung)


- Jakarta.
Jakarta menurut saya biaya hidup terbilang tinggi, tapi masih terkontrol juga.
Apalagi dengan gaji UMR mah ya tertutupi lah ya
Sehari 60rb
Kost 850rb no WiFi pastinya (sama dengan di Bandung + kipas angin) saya di daerah Pancoran Barat. 
hehehe


- Bali.


Menurut saya Bali mempunyai biaya hidup yang diatas normal.

Saya bisa menghabiskan 100rb perhari lho (itu kalau saya lagi libur kerja) he-he
Harga nasi Padang aja hampir 40rb lho. Ada sih yang 15rb tapi jauh banget.
Ada juga daerah jalan Mataram belakang jalan Legian.

Perhari 80rb
Kost 850 (kosongan)


- Kesimpulan -

Jika mau berada di suatu tempat, kamu harus mempunyai kendaraan sendiri. Itu salah satu hal yang wajib dan salah satu yang bikin hemat juga. (Tidak perlu dijelaskan lagi ya)

Harus benar-benar paham keadaan daerah yang akan ditempati, apalagi untuk jangka yang cukup panjang.

Murah senyum.
Bisa berkomunikasi.

Udah itu aja sih.

Dan setelah dipikir-pikir lagi, saya akan lebih menyukai Bali deh.
Soalnya pantainya itu lho bikin kangen, nggak nahan deh 😄

Dan bagi saya, kalau masalah biaya rekreasi Bali itu juaranya.
Kenapa ? Dengan uang 100rb aja kita sudah bisa menikmati perdana wisata yang mumpuni bukan main.
100rb nih ya, tinggal jalan ke pantai (sejauh-jauhnya juga di Bali tidak akan sejauh dari Bandung ke Pangandaran, atau Jakarta ke Puncak) saya tau Jakarta punya Ancol, tapi baca dulu sampai selesai!
tinggal jalan ke pantai, beli bir atau minuman lainnya, berselancar, menikmati suasana pantai yang unchhh panas-panas menggoda, apalagi kalau sore kan melihat sunset dengan sepoi-sepoi angin yang manja uh lala (Syahrini keluar).

Udah ah gitu aja.

Tau sendiri kan kalau gw orangnya labil banget!

Cukup! 

Minggu, 20 Agustus 2017

Pengalaman Pergi Ke Apollo Club (Gay Bar And Lounge) Jakarta 2017

Pengalaman ke Gay Bar Apollo Club

Maaf kalau judulnya frontal dan tanpa sensor sedikitpun.

Karena inilah aku sekarang, aku yang apa adanya, aku yang lebih terbuka kepada semua orang, aku yang tidak mampu lagi sembunyi dari kenyataan hidup yang mana harus tetap aku jalani.

Apa kata orang ? Aku tidak peduli lagi, aku sudah lelah peduli pada mereka yang pura-pura mengerti bagaimana hidup aku yang sesungguhnya.

Ok cut! Tarik nafas!


Siapa yang tidak tau sih nama tempat yang disebut Apollo ? Sebuah club bar atau tempat dugem atau night life nya bagi sebagian orang yang memang hobinya menghabiskan malam di tempat seperti itu.


Aku jelaskan sedikit.
Apollo Gay Bar adalah sebuah tempat dimana orang-orang yang datang kesana sebagian besar adalah para gay. Sudah paham belum ? Kalau belum silahkan close tab website ini!
Sebenarnya bukan hanya gay sih yang datang kesana, tidak sedikit pula yang datang itu orang-orang str8 (normal) bersama pasangannya, atau gak tau juga sih 😀


Tapi setidaknya sudah ada bayangan kan apa itu Apollo Gay Bar.


Jadi begini, selama aku keluar dari kota Bandung, dan menetap di Bali dan kembali ke Jakarta, aku belum pernah yang namanya keluar malam apalagi sampai masuk ke tempat seperti Apollo. Kalau di Bandung sih udah kejajah semuanya ya, mulai dari yang di Braga setiap hari Minggu malam itu lho..hihihi, sampai yang di daerah Pasirkaliki, di daerah Dago dan Cihampelas juga ah udah lah ya, Bandung gitu lho.

Dan kalau pas tinggal di Bali, aku hanya 2 kali mengunjungi bar yang di jalan Dhyana Pura, yakni tidak lain dan tidak bukan Mixwell dan Balijoe.
Dan paling sering ke Sky Garden, itu juga kalau ada DJ dari luar saja. Kalau di Bali sih nggak harus selalu ke Club sekelas Sky Garden ya kalau hanya mau nyari sesuatu, cukup nongkrong manjah aja di bar yang berbaris di sepanjang jalan Legian.


Nongkrong cantik biar uuunchhh 😁😁😁

Skip!


Kemarin tepat tanggal 19 Agustus 2017, aku ada kesempatan untuk pergi ke Apollo. Aku kesana sendiri sih, tapi sudah janjian sama teman saya, kita totalnya bertiga. Aku, teman aku yang biasa live di Blued (skip) dan satu lagi cewe.


Sekitar jam 1-an kita baru masuk. (Aku tidak boleh menyebutkan HTM dan apalagi mengambil gambar saat di dalam), aku tulis ini sebelumnya sudah meminta izin juga lho kepada mereka, jadi tidak sembarangan.

Setelah masuk, yang aku lihat ya biasa aja sih sama seperti club malam pada umumnya, malah menurut aku ya, musik DJ nya itu lebih bagus di Sky Garden. (Ya iyalah) Hello!


Yang berbeda hanyalah orang-orang yang datang kesini 90% gay. Fix gay ! Dan selebihnya adalah (bodo amat) 😀
Dan acara yang katanya paling ditunggu-tunggu disini adalah pertunjukan go-go boy. (Standar aja sih bagi aku mah ya)


Karena niat aku sih hanya ingin hunting aja, dan kebiasaan aku menyedot minuman yang khas dari negara Eropa.

Skip!


Dan setelah aku searching juga ya, bukan hanya Apollo kok yang memang khusus untuk gay di Jakarta tuh, masih banyak juga yang lainnya, tapi kenapa lebih terkenal Apollo ? Aku tau.
Salah satunya adalah sistem manajemen iklan / promonya yang update, selain ada website khusus, hampir di setiap grup BBM/ WhatsApp atau medsos khusus gay ada aja yang promo.


Dan tempat lain mungkin karena ya itu dia, promonya yang kurang dan entah kenapa juga, mungkin Apollo kelasnya sudah beda aja. Mungkin.


Tips untuk kamu yang belum pernah ke tempat club malam atau tempat seperti Apollo.
Apalagi bagi pemula yang datang dari kampung dan masih labil (ngakunya) atau wajah yang polos sehingga terlihat bahwa dia tuh emang masih belum mengerti.

Aku kasih tau aja ya, jangan sok tau aja! Jangan sok artis atau apapun yang membuat orang lain ilfeel jika melihat kamu.
Aku tau itu tempat umum, itu tempat orang bebas mau melakukan apapun juga, mau joget sampai tulang kamu remuk, mau ciuman sampai bibir kamu abis, mau apapun bebas. Tapi please, harus kontrol. Harus tau diri, harus lihat situasi, harus sadar diri.
Intinya jangan kelihatan baru banget lah, apalagi datang cuma sendirian. Usahakan bersama orang yang kita kenal.

Dan kalau mau minum, usahakan untuk menyimpan gelas/ botol tepat di depan mata kita, kalau tau-tau ada yang masukin sesuatu kan repot juga.
Atau kalau ingin lebih nyaman lagi mendingan open table aja. Aku jamin, tidak akan ada yang menggangu. Kecuali kalau kamu sendiri yang iseng, yang memang pengganggu.

Satu lagi
Apollo adalah gay bar/club ya, khusus gay, tapi yang datang kesana tidak semuanya gay, banyak juga yang normal.

Kalau kamu memang hobinya goda sana goda sini, peluk sana peluk sini, cipok sana cipok sini, HATI-HATI kalau salah orang atau orangnya gak terima nanti repot sendiri lho.


Udah sih  itu aja tips nya.

Dan sekitar jam 4 kami pulang, teman aku yang cewe udah dapet cowok dan akan ke apartemen si cowok di daerah Sudirman, teman aku yang cowok dia ke hotel sama bule dari Australia, (thanks Mr ya minumannya haha), kalau aku sih (ada deh hehe) Tunggu part ke 2 nya ya 😃

Aku tunggu di komentar dan postingan lainnya.


Follow juga IG saya: @nuginugraha.id








Jumat, 18 Agustus 2017

Pengalaman Menggunakan Samsung Galaxy A5 2016 (2017)

Setelah sekian lama tidak menulis pengalaman mengenai barang yang dipakai, akhirnya kali ini tercapai juga.

Kali ini saya akan menulis pengalaman menggunakan HP Samsung Galaxy A5 seri 2016
Sebelumnya saya pakai iOS, yakni iPhone 6 yang berkapasitas 64GB selama 1 tahun kurang. Kenapa pindah lagi ke android ? Banyak pertimbangan sih sebenernya. Salah satunya adalah masalah kunci pengaman, yups keduanya ada sensor sidik jari. Karena dari kecil saya tidak ingin HP yang anti air atau tidak rusak saat di geprek pakai palu, atau yang bisa bikin berubah seperti Power Rangers, tapi hanya ingin mempunyai HP yang kuncinya memakai sidik jari, just it, sederhana sekali pemirsa 😊

Ok kita mulai dengan yang curcol ya!

Terakhir saya pakai iPhone 6, jujur saja saya penyuka iOS sama seperti Android, dan tentu saja ada kelebihan dan keunggulan juga kekurangannya, tapi biarkan saya yang merasakannya sendiri karena hidup diantara keduanya.
Ok stop !
Saya ganti karena iPhone 6 saya baterainya bocor, di charge tidak mengisi, sudah ganti charger dll, hingga akhirnya saya ganti baterainya yang seharga jam tangan G-Shock kw. Kok bisa bocor ? Karena kebiasaan saya yang selalu memakai HP sambil di charge dan main game lama-lama, bahkan hampir seharian kalau ada waktu, apalagi saya waktu itu masih tinggal dengan keponakan yang hobinya main game juga. (Kangen Uput deh, miss u Uput !)

Stop curcol nya !!!!!!! Stop !!!! Cukup !!! (Sambil tutup telinga)


Saya pertama menggunakan Samsung Galaxy A5 dengan seri 2016 ini sejak 20 Juni 2017 (itu hari ulang tahun saya yang sama dengan Ayu Ting Ting).

Saat itu banyak pilihan, diantaranya Samsung Galaxy A5 2016, Oppo F1 plus, Xiaomi Mi4, iPhone 6, dan Vivo V5s (kalau gak salah ya, maaf kalau salah namanya juga manusia, maafin gak nih ? )

Tanpa pikir panjang lagi, saya langsung menunjuk jam, karena saat itu saya ditanyain jam berapa.

Maaf! Maaf ! Maaf!

Saya langsung jatuh cinta dengan Samsung Galaxy A5 2016.
Pas pertama menggenggamnya saja uh bukan lagi pokoknya, soalnya dibalut dengan material metal yang manjah (ala princess Syahrini).
Dan saat itu saya hanya melihat spesifikasi yang cukup umum, yakni dengan layar 5,2 inch, layarnya yang super amoled, resolusi full HD, RAM nya 2GB, cpu octa core 1.6 GHz, baterai berkapasitas 2900 mAH, bisa fast charging juga, berkapasitas 16GB dan bisa ditambahkan kartu SD sampai 256GB, jaringannya support 4G LTE, bisa dual SIM nano, dan kamera utamanya 13 MP dengan kamera depan 5 MP.


Saya tau, pasti ada yang bertanya kenapa gak pilih yang lebih dari Galaxy A5. Ya kan ?

Begini!
Duduk dulu deh mendingan jangan emosi kaya gitu! Entar gw tampol lu ! (Bahasa si Eka temen gw Betawi-Jawa) hehe

Memang iya masih ada yang lebih dari Galaxy A5 2016 saat itu, dan alasan kenapa saya tetap memilih ?

Pertama, saya melihat saldo di rekening, duit saya berapa lagi nih, cukup kagak buat beli baju lebaran (kebetulan masih beberapa hari menuju lebaran saat itu).
Kedua, saya kan maunya punya HP tuh dari kecil yang kuncinya memakai sidik jari. Saya tau! Yang lain sensor sidik jarinya lebih baik dari yang saya pilih. Saya tau itu. OK!
Ketiga, saya jatuh cinta.
Jangan pernah ngurusin yang namanya orang jatuh cinta dah !
Sekali jatuh cinta ya udah jatuh cinta. Kupingnya kagak akan berfungsi jika anda berbicara, matanya akan tiba-tiba buram jika dikasih pilihan lain.
Dan saya jatuh cinta dengan Samsung Galaxy A5 2016 sampai saat ini.

Dan setelah beberapa bulan jadian sama Galaxy A5 2016, (cieeee kiwwww 😁), ternyata saya tidak pernah bertemu dengan masalah.

Performa lancar, meskipun RAM hanya 2gb, baterai tetap stabil meskipun hanya 2900 mAH, hasil foto di Instagram tetep keren nggak kalah dengan HP lainnya.
Btw jangan lupa follow Instagram saya ya @nuginugraha_id nanti di follow balik, DM aja atau komen ya. (Biasa anak alay tuh bio di ig nya begitu) hahaha

Yups, saya masih nyaman menggunakan HP Samsung Galaxy A5 2016 ini, meskipun ada yang seri 2017 nya yang spesifikasinya lebih, tapi tetep aja sih saya masih jatuh cinta dengan yang 2016.

Tampilannya aja menurut saya seri 2016 masih menang dari seri 2017. Kalau yang lainnya mungkin ya gak tau juga sih.

Rangkuman materi dari pokok bahasan mengenai pengalaman menggunakan HP Samsung Galaxy A5 2016  ini adalah tentang jatuh cinta.

Kalau kamu jatuh cinta, cobalah untuk memakai logika juga, jangan sampai suatu saat menyesal karena telah salah memilih, memilih sesuatu yang salah, memilih yang tidak sesuai dengan hati nurani, terlalu melihat yang lebih dari yang sudah ada di hadapan, yang sudah jelas-jelas sayang kepada kita, mengorbankan segalanya untuk kita. Jangan sampai menyakiti perasaannya, karena malaikat itu lebih baik daripada setan, dan setan lebih buruk daripada malaikat, tapi malaikat bisa melakukan apapun ketimbang setan, bahkan lebih buruk dari apa yang dilakukan setan sekalipun.

Orang yang sayang ketika sudah dikecewakan bisa membenci dan berbuat lebih buruk kepada orang yang dulu sangat disayanginya.


Maafkan saya pemirsa kalau saya baper.

Cukup sekian dan terimakasih.

(Jangan lupa follow Instagram saya @nuginugraha_id dan kita chat di wa juga bisa kok, tuh ada di bawah paling bawah banget)

Rabu, 16 Agustus 2017

Lirik Lagu "Biarkanlah - Raisa"

Entah kenapa ya, lirik lagu-nya kok pas banget dengan keadaan hati saya saat ini..

Hampir semua lagu yang dia (Raisa) rilis selalu pas dengan saat dimana hidup saya yang sebenarnya.. (curcol ah)

Saya copy dari situs Lyrics AZ

"Biarkanlah"

Berat bila terpaksa mengingat
Akhir dari cerita sempurna
Yang kita coba pertahankan
Namun berujung jua

Benar atau salah kini tiada berarti
Biarkanlah
Sekuat tenaga ku harus melepasnya

Waktu terus akan berlalu
Tanpa mungkin Ia menunggu
Seberat apapun hatimu
Akan berujung jua

Benar atau salah kini tiada berarti
Biarkanlah
Sekuat tenaga ku harus melepasnya

Tiada pemenang
Kau dan aku hanya bisa bertahan
Sekuat tenaga kau harus melepasnya
Kau harus melepasnya

Relakan semua yang telah berakhir
Takkan berubah yang pernah terukir
Walau air mata mengalir

Benar atau salah kini tiada berarti
Biarkanlah
Sekuat tenaga ku harus melepasnya

Tiada pemenang
Kau dan aku hanya bisa bertahan
Sekuat tenaga kau harus melepasnya

Seberat apapun hatimu
Akan berujung jua