Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2023 by Personal Blog & Google

Senin, 13 November 2017

Kedua

Tidak pernah terpikirkan apapun saat pertama kali mem-follow instagramnya, me-like setiap postingannya, pertama iseng DM, balas DM dan itu terjadi tidak seintens pada umumnya.
Kadang DM kapan dibalasnya kapan, karena memang tidak ada hal atau tujuan apapun selain ingin menambah kenalan.
Dan itu dimulai sejak bulan Januari tahun 2017.
Terakhir dia pernah DM saat aku di pulau Bali, dan end begitu saja. Tidak ada apapun lagi.
Sampai akhirnya bulan Oktober aku kembali tinggal di Bandung dan saat itu posisi aku sedang dalam lingkaran butuh move-on, saat itu aku sedang dalam masa-masa yang sangat sulit, terutama masalah hati aku yang mungkin bisa dibilang terlalu lemah jika sedikit saja terluka, sangat sulit untuk kembali sembuhnya.
Aku pernah berhubungan dengan seseorang selama 1 tahun lebih dengan penuh perjuangan yang aku anggap itu belum pernah aku lakukan seumur hidup aku. Sampai putus dan bertemu dengan seseorang di ibu kota, yang aku anggap bisa membantuku menyembuhkan luka. 

Tapi ternyata jauh dari ekspektasi, dia hanya mampu bertahan beberapa bulan saja.
Aku kembali merasakan yang namanya sakit luar biasa, malah harus double move-on.
Luka pertama belum juga sembuh, malah harus ditambah dengan luka yang baru.
Aku tidak ingin merasakan hal seperti itu semakin berlarut, aku kembali ke Bandung, tujuannya tidak lain tidak bukan yaitu untuk melupakan semua kenangan yang pernah ada.
...

Pada suatu saat aku membuka "itu" aku bertemu lagi dengannya di dalam sebuah chat, you're match with.... Begitulah notifikasi yang aku baca.
...

Tapi saat itu aku sudah kembali ke ibu kota.
Entah apa yang terjadi, aku merasa bahwa aku nyaman dan luka itu sedikit terobati bahkan perlahan menghilang.
Tapi itu tidak berlangsung lama, karena aku baru tau beberapa hari berikutnya bahwa dia masih memiliki dan dimiliki oleh seseorang.
Sakit ? 

Seharusnya tidak akan seperti itu jika itu terjadi pada orang selain aku, tapi ini aku yang sangat-sangat perasa dan terlalu banyak mengutamakan perasaan daripada logika.
Aku mau jadi yang kedua.
Entah aku bodoh atau aku terlalu berharap bahwa aku harus meneruskan perjalanan sakit menjadi orang yang kedua.
Bahkan dengan tegas bahwa aku akan berjuang untuk sesuatu yang aku anggap saat itu bisa aku dapatkan meskipun mustahil.
...

Dalam kamus hidup aku, aku tidak akan melakukan hal gila jika nantinya hanya akan menambah tumpukan rasa sakit dalam hidup ini.
Tapi entah kenapa, aku begitu yakin bahwa aku akan bisa mendapatkan apa yang aku harapkan kala itu.
...

Pada akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke suatu kota yang sebelumnya belum pernah aku kunjungi.
Subang ?
Ya, I'm here now. For someone ? Yes.
Meskipun aku dengan lantang mengatakan bahwa tujuan aku ke kota ini bukan untuknya, tapi hati aku tidak bisa berbohong, aku move kesini tujuan utamanya adalah karena dia.
Dan aku saat itu sangat sadar bahwa belum tentu dia memberi respon yang aku harapkan.

Bagaimana jika dia mengacuhkan aku ?
Bagaimana jika dia tidak peduli ?
Tapi aku sudah mempersiapkan semuanya terutama mental, jika saja itu semua terjadi.
....

And you know what ?
Ternyata aku mampu mendapatkan apa yang aku harapkan.
Sekarang aku bersama dia, aku tidak lagi menjadi yang kedua, aku tidak lagi harus menunggu.
...

Tapi aku juga sadar, dan tau betul bagaimana perasaan mereka yang aku juga pernah mengalami hal seperti itu.
Tidak mudah untuk menghapus semua kenangan yang pernah ada, karena kenangan akan tetap ada sampai kapanpun. Meskipun kita sudah tidak bersama orang yang sama.
Aku juga sudah siap jika saja mereka masih you know, 2 tahun mereka berhubungan. Jangankan 2 tahun, hanya dalam hitungan bulan saja butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa benar-benar move-on.
Itu aku sih.
Tapi aku yakin, mereka juga pasti seperti itu.
...

Saat ini aku hanya butuh ruang hati yang lapang, untuk menerima dan bertahan dan menunggu sampai mereka benar-benar sedikit lupa akan tumpukan kenangan diantara mereka.
...

Aku juga masih perlu waktu untuk kembali ke masa dimana aku tidak perlu lagi khawatir akan beberapa memori buruk yang pernah terjadi dalam kehidupanku selama ini. Trauma ? Ya.
Why ? Karena aku tidak dapat lagi mengubah masa lalu, kenangan buruk itu masih saja teringat dan menjadi boomerang yang luar biasa, aku begitu takut untuk menerima setiap keputusan yang akan terjadi dalam hidup ini.
Aku pernah melewati saat-saat yang begitu menyakitkan, bukan hanya dalam hal percintaan, tapi masih banyak juga hal-hal lainnya yang masih aku simpan rapat.
...

Why so scared ?

Karena aku takut saat aku dalam masa-masa sangat dan benar-benar mencintai dia, dia malah pergi dan melupakan semuanya.
Aku akui, aku pernah menjadi orang ketiga diantara mereka, dan pasti dan sangat jelas apa yang aku takutkan, aku takut akan ada orang ketiga diantara aku dan dia.
...

Aku hanya orang baru bagi dia, hanya orang baru yang ada dalam kehidupan dia, begitupun dia.
Tapi aku selalu yakin, bahwa cinta itu akan tumbuh dalam hati yang paling dalam sampai pada akhirnya tidak perlu lagi say "I love you". Karena cinta itu tanpa harus berbicara, tanpa harus ada ungkapan, cinta bagi aku itu tanpa alasan.
...

Semoga saja pilihan aku kali ini yang terbaik.

Aamiin.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁